Jumat, 31 Desember 2010

Ikan Lele Makan Manusia

VIVAnews - Sejak tahun 1998 hingga 2007, tiga orang lenyap tenggelam mendadak di Great Kali River, sungai yang melintang di perbatasan antara Nepal dan India utara. Hal ini sangat aneh karena kawasan itu bukanlah habitat buaya dan predator air lain.

Terakhir, dari saksi mata yang melihat kejadian, seorang anak terlihat diseret ke dalam air oleh sesuatu yang tampak seperti babi berukuran panjang. Setelah itu, korban tidak pernah terlihat lagi, hidup atau mati. Demikian pula sisa-sisa tubuh ataupun pakaiannya.

Kasus-kasus itu memicu Jeremy Wade, biolog asal Inggris untuk mengamati apa yang ada di dalam sungai tersebut. Pasalnya, serangan hanya terjadi di kawasan tertentu, sepanjang sekitar 6 sampai 8 kilometer. Kawasan itu, menurut keterangan penduduk, merupakan kawasan di mana mereka biasa melarungkan jasad saudara-saudara mereka yang telah meninggal setelah dibakar.

Setelah meneliti menggunakan alat pengukur kedalaman, ia memastikan tidak ada lubang ditemukan, artinya serangan tidak diakibatkan oleh turbulensi yang terjadi di air.

Benar saja, tak lama setelah itu, dari jarak sekitar 1 kilometer dari serangan terakhir, seekor kerbau yang sedang minum di sungai yang hanya memiliki kedalaman 1 meter diserang dan diseret oleh sesuatu dari dalam air.

“Apapun yang mampu menyeret kerbau sebesar itu pasti memiliki ukuran dan bobot seberat 90 sampai 140 kilogram,” ucap Wade, seperti dikutip dari Discovery, 29 Desember 2010.

Dalam penelitian bawah air, Wade menemukan goonch catfish, serupa ikan lele yang memiliki panjang satu meter. Namun ikan itu gagal ditangkap. Penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok goonch dan enam di antaranya berukuran sebesar manusia.

Setelah gagal menangkap ikan itu dengan alat pemancing, Wade coba memancing pemunculan ikan itu menggunakan seonggok kayu bakar dan  disusun seolah-olah merupakan bekas kremasi jasad orang meninggal. Ternyata sukses.

Seekor goonch berukuran panjang 1,8 meter dan berbobot 75,5 kilogram, atau 3 kali lebih berat dibanding goonch lainnya berhasil ditangkap. Ikan ini diperkirakan cukup besar dan kuat untuk memakan seorang anak kecil, namun tak cukup besar untuk menyeret dan menyantap seekor kerbau.

Dari keterangan penduduk, Wade menyimpulkan bahwa ‘ikan lele’ itu telah bermutasi menjadi berselera terhadap daging manusia. Ikan juga tumbuh menjadi raksasa setelah terus mengonsumsi daging setengah matang sisa-sisa jasad manusia yang dilarungkan dan tenggelam di dasar sungai.

Gejala Diastropisme dan Vulkanisme

1. Gejala Diastropisme (Struktural)
Terjadinya bentuk muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan kerak bumi. perubahan bentuk yang mengahsilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. yang termasuk dalam struktur diastropik adalah: pelengkupan, pelipatan, patahan, dan retakan.

a. Struktur Pelengkungan
Lapisan batuan yang baru terbentuk cenderung mendatar. lapisan ini bila mendapat tekanan vertikal tidak merata akan membentuk struktur batuan yang melengkung. pelengkungan dapat mengarah ke atas yang di sebut kubah (dome) dan dapat pula mngearah ke bawah yang di sebut cekungan (basin)
b. Struktur Lipatan
Struktur Lipatan terbentuk apabila lapisan itu mnegalami tekanan lemah. akibat tekanan tersebut lapisan yang semula mendatar (horizontal) akan terlipat-lipat. bagian lipatan dis ebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.b bentuk lipatan dapat dibedakan menjadi lima macam, yakni sebagai berikut.

1. Fleksur yaitu suatu keadaan peralihan antara lekukan dengan putusnya lapisan batuan.
2. Lipatan tegak atau lerengnya simetris.
3. Lipatan Miring atau lereng-lerengnya tidak simetris.
4. Lipatan Terletak Atau lipatan yang satu menutupi lipatan yang lain.
5. Lipatan menutup atau lipatan yang satu menutupi lipatan yang lain tetapi ukurannya lebih besar.

c. Struktur Patahan
Terbentuk apabila tekanan cukup kuat sehingga tidak dapat dinetralisasi oleh sifat plastis batuan. berdasarkan arah gerakan batuan di sepanjang bidang patahan dikenal lima tipe-tipe patahan, yaitu sebagai berikut :
1). Normal Fault : Adalah patahan yang arah gerak blok batuannya mengikuti arah gaya berat, yaitu ke bawah sepanjang bidang patahan.

2). Reversa Fault : Adalah Patahan yang arah gerak blok batuannya berlawanan dengan arah gerak normal fault, yaitu mengarah ke atas.

3). Strike-slip Fault : adalah patahan yang arah gerak blok batuannya mendatar sepanjang bidang patahan.

4). Obligue-Slip Fault : adalah Patahan yang arah gerak blok batuannya saling menjauhi dalam arah mendatar atau arah lain sehingga membentuk jurang yang lebar.

5). Rotational Fault : adalah patahan yang arah gerak blok batuannya memutar bidang patahan.

d. Struktur Retakan
Struktur Retakan terbentuk karena gaya regangan yang menyebabkan batuan mejadi retak-retak. blok batuan masih tetap di tempatnya dan tidak mengalami pergeseran tempat.

GEJALA VULKANISME
a. Pengertian Vulkanisme :
Vulkanisme adalah suatu gejala alam sebagai akibat adanya aktivitas magma dari dalam bumi. magma adalah batuan cair pijar yang terdapat di dalam bumi.
Bentuk Intrusi dan Ekstrusi Magma

Bentuk Intrusi Magma

Yang dimaksud dengan intrusi magma ialah masuknya magma ke dalam lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (magma tidak sampai keluar).

a. Still (Retas)
Still (retas) di sebabkan oleh intrusi datar dari magma yang masuk di antara dua lapisan batuan sedimen dan kemudian magma tersebut membeku.

b. Lakolit
Lakolit adalah bentukan yang disebabkan masuknya magma di antara dua lapisan batuan sedimen kemudian menekan ke atas sehingga mempunyai bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah.

c. Gang atau Korok
Gang atau Korok di sebabkan masuknya magma di antara dua lapisan batuan sedimen kemudian menekan ke atas sehingga mempunyai bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah.
d. Batholit
Batholit yaitu magma yang membeku jauh di dalam dapur magma bentuknya tidak beraturan.

Bentuk Ekstrusi magma (Bentuk Erupsi)
Ekstrusi magma adalah magma yang bisa menembus kulit bumi sampai keluar mencapai permukaan kulit bumi.

a). Erupsi Linier (Retakan),
Erupsi linier terjadi akibat magma keluar melalui retakan yang memanjang pada kulit bumi sehingga membentuk deretan gunung api.
b). Erupsi Areal
Erupsi areal terjadi bila letak magma sangat dekat ke permukaan bumi, sehingga magma membakar kulit bumi yang ada di atasnya, yakni yang dekat sekali ke permukaan kulit bumi, sehingga meleleh pada permukaan bumi tersebut.

c). Erupsi Sentral
Erupsi sentral terjadi bila magma keluar melalui sebuah lubang yang membentuk gunung-gunung api yang tersendiri letaknya.

Berdasarkan Proses Keluarnya Magma, Erupsi di Bedakan menjadi tiga Macam :
  1. Erupsi Eksplosif yaitu letusan yang menimbulkan ledakan akibat dari tekanan gas magma.
  2. Erupsi Efusif yaitu letusan gunung api yang menyebabkan keluarnya magma dalam bentuk aliran lava dari lubang kepundan.
  3. Erupsi Campuran adalah letusan yang terdiri dari kedua letusan di atas, terjadi secara selang-seling antara letusan eksplosif dan letusan efusif.

Toko Kelontong Sihir

Followers

Lets Chat With Me


ShoutMix chat widget

Click Here To Add My FB

Lagu Untuk Mama

Firman Aulia - Beautyful Girl Firman Aulia - Beautyful Girl